Astaga, Oleh Orang Tuannya Bocah Ini Diajarkan Menjadi Lelaki Dan Perempuan

Thursday, February 20, 2014

kaskus on blogspot
#bcfda5






KepanjenFm.com Bila anda dapat request dulu, ingin anak perempuan atau laki-laki,  mungkin anda bisa punya anak laki-laki atau perempuan, seperti apa anda mendandani anak perempuan anda? Atau mainan apa saja yang akan anda berikan untuk anak anda? Biasanya anak laki-laki lebih suka bermain robot atau mobil-mobilan dan anak perempuan lebih suka jika kukunya dicat pink dan bermain boneka.

Tetapi bagi Max Price, kedua pilihan di atas adalah mainannya sehari-hari seperti. Max adalah seorang bocah laki-laki berusia satu tahun yang tumbuh sehat dan lucu. Ia memiliki beberapa mainan seperti koleksi mobil-mobilan, pesawat, traktor, dan dinosaurus seperti milik bocah lelaki lainnya. Max juga terlihat sangat menggemaskan dengan memakai baju kotak-kotak berwarna merah dan jins berwarna orange. Namun betapa sangat mengejutkan, setelah makan siang Max akan bertransformasi diluar yang kita bayangkan.

Pasalnya, pada saat itu Max juga dapat memakai kostum ala peri berwarna pink kemudian mengumpulkan beberapa bonekanya dan berpura-pura seolah-olah dirinya sedang memberikan asi kepada bonek itu. Selain itu Max juga meminta ibunya untuk memakaikan cat kuku warna pink. Jika anda melihat hal seperti ini, apa coba yang anda pikirkan?

Max lahir dan besar hingga kini di Walsall. Dari kecil orang tua Max diketahui telah mendidik anaknya secara radikal yang disebut gender neutral parenting. Orang tua Max Lisa dan Martin, mengajari anak kecilnya untuk menggunakan baik pakaian perempuan maupun laki-laki.

Bagi Lisa, ia ingin anaknya mampu mengekspresikan dirinya menjadi apapun yang dia inginkan. Lisa akan memberikan Max pakaian apapun yang diinginkan selama pakaian tersebut hangat dan nyaman digunakan. Meskipun nantinya Max akan menggunakan pakaian sesuai dengan gendernya saat mulai masuk sekolah, orang tua Max tetap memperbolehkan anaknya untuk memakai apapun yang ia sukai.

Menurut Lisa, ini adalah caranya mengajari Max agar tidak menjadi laki-laki yang agresif dan merasa lebih hebat dari perempuan. Dengan ini Lisa juga berharap Max menjadi orang yang tidak egois.

Sebenarnya konsep gender neutral parenting ini pertama dikenalkan para feminis Amerika pada sekitar tahun 1970an yang terinspirasi oleh penulis sekaligus arti Marlo Thomas. Tetapi buku karangan Thomas sendiri yang berjudul "Free To Be. . .You and Me" tidak begitu mendapat banyak peminat pada saat itu. Wah, bagaimana ni pendapat anda pembaca setia KepanjenFm?

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

0 comments:

Blog Archive