KepanjenFm.com Seorang wanita bernama Maria Dalley, 47 tahun ini memiliki 7 orang anak. Sejak kecil, wanita ini sering sekali diejek bodoh dan pernah keluar dari sekolah pada usia 15 tahun karena dianggap mengalami masalah perilaku. Namun waktu telah berlalu, Maria yang dulunya dianggap bodoh itu melahirkan kejutan-kejutan yang mengagumkan.
Wanita berkulit hitam ini memiliki anak-anak yang cerdas dan jenius. Ia bahkan sering terkejut karena anaknya pulang ke rumah dan menceritakan pada ibunya bahwa ia mendapatkan beasiswa dan selalu meraih IQ tertinggi di sekolahnya.
Salah seorang putri Maria, Seyonne, yang masih berusia 11 tahun tersebut bahkan mendapatkan 5 beasiswa di sekolahnya dan memiliki kemampuan membaca sekelas remaja berusia 18 tahun. Hal ini berbeda sekali dengan masa kecil hingga remaja Maria yang jauh dari kata prestasi.
Ia mengatakan bahwa sejak kecil ia mengalami disleksia dan sempat dikirim ke sekolah untuk anak dengan masalah perilaku. Namun Maria keluar dari sekolah tersebut tanpa lulus satu pelajaran pun. Ia mengalami disleksia yang parah sampai harus dikirim ke sekolah khusus karena mereka pikir itu adalah salah Maria yang tak mampu mengikuti pelajaran di sekolah.
Meski gagal dalam akademisnya, Maria sempat mencicipi bangku kuliah dan kini menjalankan bisnis sosialnya. Ia kagum dengan kenyataan bahwa kini Maria memiliki 7 anak yang cerdas. Meski Maria bukanlah anak yang berprestasi dulunya, namun ia yakin bahwa anak-anaknya mewarisi sebagian dari dirinya.
Anak-anak Maria mungkin bisa dikatakan lebih pintar darinya. Ia bahkan pernah diajari oleh anak bungsunya sendiri bahwa balon busa itu berbeda dengan foam. Anak-anaknya juga kadang tertawa saat ibu mereka sulit memahami apa yang dikatakan anak-anaknya.
Anak tertuanya yang bernama Shana mengalami masalah yang sama dengan Maria saat masih kecil, yaitu masalah perilaku. Namun, di usia 23 tahun, Shana kini menjadi anak yang cerdas hingga masuk ke dalam sekolah terbaik untuk mengembangkan kemampuannya. Maria tak pernah membedakan pendidikan anak-anaknya. Ketujuhnya disekolahkan di private school dan karena mereka sangat pintar, semuanya memenangkan beasiswa yang meringankan beban Maria dan suami dalam masalah uang sekolah.
Keajaiban anak-anak Maria adalah, kesemuanya bisa bicara seperti orang dewasa bahkan ketika masih berusia 5 tahun. Maria ingat saat Shana masih kecil, ia tak seperti anak lainnya. Maria dan Shana selalu bicara layaknya teman seumuran. Dia mengatakan bahwa dirinya adalah orang dewasa yang terjebak dalam tubuh anak-anak saat masih lima tahun. Itu cukup menakutkan bagi Maria.
Ia merasa bangga dengan anak-anaknya. Meski para guru mengatakan bahwa mereka bisa lebih hebat bila sedikit diberikan tekanan, namun Maria dan suaminya membiarkan anak-anaknya melakukan apapun yang mereka inginkan.
Kondisi Maria dan anaknya memang saling bertolak belakang. Namun bagaimanapun kehebatan anak-anak itu tak akan terasah dengan baik bila kedua orang tua mereka tak membimbing anak-anaknya dengan seksama. Seseorang akan belajar dari keterpurukan dan tekanan belum tentu akan membuat seseorang berkembang menjadi sosok yang mengagumkan.
Jangan lupa, selain belajar untuk menambah pengetahuan, kita juga harus belajar untuk kehidupan. Tak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan semua orang berhak untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan. Jangan menyerah bila anda belum jadi yang terbaik ya Guys. Keep The Faith On Process!.
SHARE THIS POST:
0 comments:
Post a Comment