Parasetamol selama ini dikenal sebagai obat pereda rasa sakit yang banyak digunakan untuk obat sakit kepala dan demam. Karena sifat analgesiknya, parasetamol juga sering digunakan untuk meredakan sakit dan nyeri pada bagia tubuh yang lain. Setelah ditemukannya parasetamol ini, banyak ahli medis yang menganggap ini adalah obat aman. Apalagi dibandingkan aspirin yang bisa menimbulkan masalah pada usus.
Namun sebuah riset yang dilakukan Leeds Institute of Rheumatic and Musculoskeletal Medicine, University of Leeds, Inggris mengungkapkan fakta bahwa penggunaan parasetamol dalam dosis tinggi untuk rentang waktu yang lama menaikkan risiko terkena serangan jantung dan kematian mendadak hingga lebih dari 60%.
Riset yang dipimpin Philip Conaghan, professor of musculoskeletal medicine dari institut ini mempelajari kondisi pasien yang mengkonsumsi parasetamol hingga 14 tahun setiap hari karena mengalami nyeri punggung yang parah. Sebagian besar dari pasien tersebut memiliki risiko besar terkena penyakt berbahaya seperti yang disebutkan di atas.
Oleh karena itu profesor Conaghan memperingatkan mereka yang ingin meredakan sakit untuk berkonsultasi dengan dokter. Penggunaan parasetamol sebaiknya bukan untuk jangka waktu yang lama.
[Daily Mail]
SHARE THIS POST:
0 comments:
Post a Comment