KepanjenFm.com Untuk acara-acara khusus, biasanya wanita Indonesia sudah akrab dengan konde atau sanggul. Wanita di Indonesia kebanyakan memang memakai sanggul dengan bahan sintetis, karena lebih murah dan perawatannya lebih mudah. Tetapi para wanita di Cina justru memiliki tradisi lain yang unik, yakni dengan mengumpulkan rambut leluhurnya kemudian menjadikannya sebagai sanggul raksasa untuk acara adat mereka.
Para wanita Cina tidak akan pernah membuang rambut yang rontok saat disisir, melainkan mereka akan menyimpannya dan akan dikumpulkan guna untuk dipakai sebagai hiasan kepala ketika mengikuti upacara adat. Karena tidak digunakan secara permanen, agar dapat terbentuk, mereka menggunakan tanduk Miao atau kerbau China yang kemudian digunakan sebagai penopang sekaligus membentuk rambut agar terlihat indah.
Tradisi ini masih dilestarikan oleh suku Miao yang bertempat di provinsi Guizhou, barat daya China. Yang sangat unik, rambut ini akan turun temurun dari ibu ke anak perempuannya hingga seterusnya. Bukan hanya rambut yang diwariskan, perhiasan, benang, dan aksesoris untuk acara adat juga menjadi tradisi turun temurun hingga esok.
Jadi tidak heran, jika ada rambut dan perhiasan yang usianya sudah ratusan tahun di China. Tradisi ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada para nenek moyang atau leluhur suku tersebut. Jika sebagian orang mengabadikan sejarah dalam bentuk buku, untuk masyarakat Miao mengenang sejarah di kepala mereka. Demikianlah filosofi yang digambarkan oleh masyarakat Miao yang kini berjumlah sekitar 5000 orang.
SHARE THIS POST:
0 comments:
Post a Comment