Tradisi Di Nepal, Wanita Yang Sedang 'Datang Bulan' Harus Di Asingkan

Wednesday, March 12, 2014

kaskus on blogspot






KepanjenFm.com Chaupadi, adalah sebuah tradisi kuno masyarakat Nepal yang masih dijalankan hingga saat ini. Dan pelaku tradisi ini khusus hanya untuk wanita saja.

Tradisi ini mewajibkan wanita yang sedang haid dikucilkan di suatu tempat, tidur di dalam tenda atau di tanah lapang. Mereka juga dilarang melakukan kontak dengan orang lain, dan baru boleh kembali ke rumah saat masa haidnya sudah selesai.

Mirisnya, seperti tak ada hal yang positif yang bisa dipetik dari praktek ini. Bahkan, banyak wanita yang pada akhirnya jatuh sakit hingga meninggal dunia.





Ancaman udara yang sangat dingin, tidur yang tidak nyaman sebab ruangan yang tidak layak, serta hewan buas yang bisa menerkam kapan saja sebenarnya menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan kembali saat menjalankan tradisi ekstrem ini. Demikian pula, tidak sedikit masyarakat yang masih memaksakan tradisi ini harus dijalankan.

Remaja wanita yang mengalami haid, harus meninggalkan kegiatannya sehari-hari akibat tak boleh melakukan kontak dengan dunia luar. Mereka terpaksa harus bolos sekolah, tak bisa bertemu teman-teman, dan hanya duduk merenung sambil menunggu masa haidnya selesai.

Keluarga yang sesekali datang membawa makanan untuknya juga dilarang bersentuhan. Saat memberi makan, makanan akan dituangkan ke dalam piring dengan tetap menjaga jarak.

Sebenarnya korban yang sakit atau meninggal tidak sedikit. Salah satu korbannya adalah Sarmila Bhul, seorang gadis remaja 15 tahun yang meninggal saat menjalankan tradisi Chaupadi di desa Ridikot tempatnya dan orang tuanya tinggal.

#bcfda5




Ayahnya begitu sedih dan kehilangan, karena Sarmila dikenal sebagai anak yang pintar, penurut serta sehat. Hingga saat ini, penyebab kematiannya tidak pernah diketahui. Desa tempat mereka tinggal tidak tersentuh oleh kemajuan medis dokter.

Karena kematian Sarmila, saudara-saudaranya enggan menjalankan Chaupadi. Ayah dan ibu mereka juga kemudian melindungi anak-anaknya, membiarkan mereka tetap tinggal di dalam rumah sekalipun sedang haid. Sungguh amat miris.

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

0 comments:

Blog Archive